Tuesday, April 07, 2009

Tentang direktur dan direksi desain

Semua orang pernah melalui situasi dimana sebuah keputusan sulit untuk diambil. Ada banyak hal yang menjadi penyebabnya, yang jelas, situasi seperti ini adalah sejenis situasi dimana arahan, dorongan, anjuran atau bahkan instruksi bisa menjadi sangat berharga. “Thank God dia menyuruh saya mengambil jalan ini, kalo nggak saya gak bakalan bisa nyampe rumah!”.

Hal yang hampir sama terjadi juga dalam bidang desain. Sering sekali desainer dan teamwork begitu intens terlibat secara dengan karyanya sehingga keputusan-keputusan sulit diambil secara cepat, lancar dan jernih. Perlu ada orang yang tidak secara teknis terlibat dalam perancangan, namun paham situasi dan menguasai cara-cara agar proses dapat berjalan sesuai tracknya. Saat paling tepat untuk seorang Director, pengarah, menunaikan tugasnya. Mendiskusikan, mengembangkan arahan dan bila perlu, langsung ke hal-hal yang bersifat teknis.

Jadi, please keep in mind. Tugas seorang Director (dalam bahasa Indonesia adalah direktur), dalam berbagai turunannya: Art Director, Design Director, Creative Director, dsb, sama sekali bukan untuk mengkritik (ya, saya cukup kesal dengan persepsi dan prilaku seperti ini) namun MENGEMBANGKAN ARAHAN. Tidak semuanya dapat berjalan lebih lancar bila yang anda keluarkan hanyalah kritikan. Dalam situasi-situasi urgent, kritikan malah hanya akan memperlambat proses karena yang anda kritik tidak akan secara langsung mengetahui solusinya.

Jadi tips saya untuk anda para direktur-direktur design related ini, entah itu yang ada dibalik studio-studio desain, entah itu yang terposisikan sebagai klien dari studio-studio tersebut, satu saja: Please, Direct.

No comments:

Post a Comment