Saturday, November 22, 2008

Thank God There's Deadline!

Bila anda seorang desainer grafis, penulis, pencipta musik atau bidang kreatif lainnya, pasti anda pernah mengalami saat-saat dimana sepertinya karya anda tidak akan pernah selesai. Anda menemukan kombinasi warna baru yang karenanya menuntut perubahan susunan komposisi. Perubahan ini kemudian menuntus penyesuaian elemen nada, ritme dan lainnya. Yang kemudian, disaat anda bangun dari tidur sebentar anda mungkin, memperoleh inspirasi baru entah dari mana (mungkin dari blog ini ;-)). Clingg! anda merasa telah melakukan hal yang salah dan musti melakukan perancangan dari awal.

Terdapat pertimbangan inovasi, terdapat diferensiasi material, sumber daya manusia, motivasi, teknologi -struktur masalah- yang membuat tidak peduli seberapa lengkap kita merasa telah mempertimbangkan sebuah masalah, pengembangan solusi desain nampak seperti sebuah aktifitas menumbuk atom. Selalu ada bagian lebih kecil, yang saling berkaitan dengan bagian lain dalam konstelasi multidisipliner. Ketemu sosiologi, ketemu antropologi, ketemu ekonomi, teologi, dan lain sebagainya.

Dan anda tahu? sama seperti mengakhiri proses rumit ini secepat mungkin, atau menelusuri tumbukannya sejauh mungkin, tidak ada satupun yang dapat menjamin bahwa solusi desain tersebut akan lebih baik. Saya pernah mengerjakan satu proyek yang cukup panjang (satu tahun lebih), dimana bahkan di akhir proyek tersebut saya tidak merasakan bahwa solusi desain yang saya kerjakan adalah yang paling 'optimal' dalam merespon permasalahan.

Tidak peduli seberapa sepat atau lambat proses desain anda lakukan, akan selalu terdapat satu momen dimana solusi desain -yang bahkan secara kolektif telah diakui sebagai sesuatu yang 'optimal'- sebetulnya hanyalah adalah solusi yang optimal dalam kurun waktu pengerjaannya. Tidak di waktu yang lain.

Melalui situasi ini saya mempelajari beberapa hal. Betapa deadline -secara sadar atau tidak, melalui instruksi atau self intiated- tidaklah pernah berarti 'hanya' deadline.Ini adalah sebuah kebutuhan dari setiap proses desain. Salah satu yang membuat sebuah proses menyediakan waktu untuk berimprovisasi dan ber-rekreasi (dengan adanya pemberhentian dari proses tersebut), dua hal yang memberikan kontribusi penting dalam pengembangan proses tersebut. Saya bisa memahami bahwa di titik ini desain adalah sebuah seni, bukan hanya sains. Saya juga dapat memahami bahwa pada dasarnya kita semua butuh Deadline, dan betapa keberadaan hal tersebut adalah sama pentingnya dengan proses itu sendiri,

Pastinya, saya dapat menghargai keberadaan sebuah Deadline yang layak, tidak peduli betapa relatifnya makna dari kata-kata tersebut.

1 comment:

  1. Wah..blog "baru" nya cool punya! Jadi ng-influence buat mulai berbenah juga..He2

    Ngomong-ngomong tentang deadline, gw diingatkan pada ujaran beberapa orang yang menganggap kalo deadline nyaris selalu jadi alat penggal proses kreatif mereka. Ini dilema tentunya. Tapi menurut gw, bahwa seperti apapun kondisi keleluasaan/kesempitan waktu pengerjaan project2 kita, yang penting minumya teh botol so***..loh! Maksudnya yang paling terpenting mungkin adalah cara meresponnya. Yang tentu saja akan merambat ke cara pikir kita memenej project-nya.

    Cuma masalahnya, lebih dari yang dibayangkan. Sebelum masuk pada tahap respon masalahnya, kita sering dihadapkan pada ke-intuitifan jadwal dari klien kita. Nah..!! Mending gw tunggu aja artikel tips dari blog ini yang ngebahas tentang pentingnya kesepakatan2 awal yang harus dipahami antara desainer-klien sebelum project dimulai x yha..

    Kreen..Nuhun.

    ReplyDelete